Senin, 19 Maret 2012

Bahan Media Tanam Jamur Tiram

Teknik budidaya jamur tiram membutuhkan media tanam sebagai media pertumbuhan jamur tiram. Ada beberapa bahan yang bisa dijadikan sebagai media tanam diantaranya serbuk gergaji, jerami, sekam padi, alang-alang, daun pisang, tongkol jagung, klobot jagung, dan lain sebagainya. Namun, media terbaik adalah menggunakan serbuk gergaji dan sekam padi, karena ke dua bahan tersebut mengandung lignoselulosa, lignin, dan serat yang lebih tinggi daripada bahan lainnya. Bahan pembuatan media tanam jamur tiram yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:

Serbuk Kayu

Bahan ini merupakan bahan dasar pembuatan media tanam (baglog). Serbuk kayu mengandung beragam zat didalamnya yang dapat memacu pertumbuhan jamur tiram. Zat-zat yang dibutuhkan jamur untuk tumbuh yaitu karbohidrat serat dan lignin. Jenis kayu yang paling baik dari jenis kayu sengon, kayu karet, kayu waru, dan kayu jati.

Syarat serbuk kayu dikatakan baik untuk media tanam diantaranya: (1) Tidak mengandung minyak dan bahan kimia lain. (2) Berasal dari kayu keras. (3) Kering, bersih, tidak bergetah dan tidak busuk. (4) Baru. (5) Tidak ditumbuhi jamur lain.

Kapur

Kapur yang dimaksud disini adalah kapur mati (gamping) yang apabila diberi air tidak lagi memuai atau panas. Kapur merupakan bahan baku sebagai sumber kalsium (Ca) dan berguna untuk mengatur tingkat kemasaman (pH) media. Kapur yang digunakan yaitu kapur pertanian (CaCO3). Kapur juga berfungsi sebagai sumber mineral.

Bekatul

Pada media jamur penggunaan bekatul dimaksudkan sebagai sumber karbohidrat, karbon (C) dan nitrogen (N). Selain itu vitamin B1 dan B2 juga terkandung didalamnya. Karbon (C) digunakan sebagai sumber energi utama, sedangkan nitrogen berfungsi untuk membangun miselium dan membangun enzim-enzim yang disimpan dalam tubuhnya. Bekatul yang digunakan dapat berasal dari berbagai jenis padi dan yang perlu diperhatikan yaitu pemilihan harus yang masih baru dan belum bau atau tengik.

Gips

Gips atau CaSO4 digunakan sebagai sumber kalsium (Ca) dan berguna untuk memperkokoh media baglog. Dalam keadaan kokoh media tidak akan cepat rusak. Selain itu juga berfungsi sebagai sumber mineral. 

Pupuk

Pupuk yang biasa diberikan yaitu urea dan TSP. Pemberian pupuk dimaksudkan sebagai nutrisi pertumbuhan jamur dan dapat mempercepat pemanenan. Namun, akhir-akhir ini penggunakan pupuk kimia mulai ditinggalkan, karena penggunaan pupuk kimia diyakini menyebabkan jamur tidak lagi organik. Jamur dikatakan organik apabila bebas dari pestisida dan pupuk kimia.

Tambahan:

Selain bekatul, kita juga bisa menambahkan tepung jagung, ekstrak toge, air kelapa, dll sebagai bahan tambahan nutrisi. Dari referensi yang saya dapat, untuk budidaya didaerah panas, diatas suhu 29 oC sebaiknya pemakaian bekatul dan tepung jagung volumenya maksimal 10%. Sebab, bibit jamur sangan rentang terhadap bakteri termofilik yang bisa muncul dari 2 bahan itu. Namun, hal ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. (Oemah Jamur)


SUMBER @ http://oemahjamur.blogspot.com